7 Kota Mencengkam Dan Seram Di Dunia

Kota-kota di bawah ini merupakan tempat seram yang mencengkam, namun kota tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi  parawisatawan yang penasaran dengan kisah hantu kota tersebut. Berikun 7 kota yang menyeramkan:

1. Kolmanskop, Namibia


Di sebelah selatan Namibia, beberapa kilometer dari pelabuhan Luderitz terdapatlah sebuah kota bernama Kolmanskop. Pada tahun 1908 Luderitz yang demam berlian, menuju ke padang pasir Namib bersama pasukannya untuk mendapatkan kekayaan yang berlimpah. Dalam waktu dua tahun terciptalah sebuah kota megah, lengkap dengan kasino, sekolah, rumah sakit, juga dengan bangunan tempat tinggal yang eksklusif, yang berdiri di lahan yang dulunya tandus dan merupakan padang pasir.

Setelah perang dunia pertama, jual beli berlian terhenti. Inilah awal mula kehancuran. Sepanjang 1950 kota itu lambat laun mulai ditinggalkan, bangunan kokoh roboh, kebun yang cantik dan jalanan yang rapi pun terkubur dibawah padang pasir. Jendela dan pintu berderit-derit pada setiap engselnya, kaca-kaca jendela pecah seperti menunjukan kehancuran pada hamparan pasir yang menjulang. Sebuah kota mati baru telah dilahirkan.

Namun disana masih tampak sepasang bangunan yang berdiri dan juga terdapat gedung seperti sebuah teater yang masih dalam kondisi sangat baik. Sisanya, rumah-rumah hancur digerus pasir dan menjadi deretan rumah berhantu.

2. Craco, Italia



Craco berada di daerah Basilicata, provinsi Matera, sekitar 25 mil dari teluk Taranto. Areanya sangat khas, dipenuhi bukit berombak-ombak, dan hamparan pertanian gandum serta tanaman pertanian lainnya. Pada tahun 1060, kepemilikan lahan Craco dipegang oleh uskup Arnaldo, pimpinan keuskupan Tricarico. Hubungan yang berjalan lama dengan gereja membawa pengaruh besar pada seluruh penduduk.

Di tahun 1891 populasi penduduk di sana diperkirakan 2000 orang. Mereka banyak mendapat masalah sosial dan kemiskinan, yang membuat mereka putus asa. Sekitar 1892 dan 1922, burang lebih 1300 orang pun memutuskan untuk pindah ke Amerika Utara. Akibat kondisi pertanian yang buruk, bencana alam, gempa bumi, tanah longsor, serta peperangan, sehingga menyebabkan mereka bermigrasi secara massal. 

Dan di antara tahun 1959 dan 1972, kota ini kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Kemudian pada 1963 sisa penduduk dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera. Kota yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan yang mencengkam dari sisa-sisa peninggalan penduduknya.

3. Gunkan Jima, Jepang



Pulau ini merupakan salah satu dari 500 lebih pulau tak berpenghuni di Nagasaki, Jepang. Letaknya sekitar 15 kilometer dari Nagasaki. Pulau ini juga dikenal sebagai Gunkan Jima, atau pulau kapal perang. Pada 1890 silam, sebuah perusahaan membeli pulau tersebut dan memulai proyek untuk mendapatkan batubara dari dasar laut di sekitar pulau tersebut. Di tahun 1916 mereka membangun sebuah blok apartemen untuk para pekerja, dan berfungsi melindungi dari tiupan angin topan.

Kemudian, di tahun 1959, populasi penduduk di sana bertambah. Kepadatan penduduk saat itu mencapai 835 orang per hektar untuk keseluruhan pulau, sebuah populasi penduduk terpadat yang pernah terjadi di seluruh dunia. Ketika minyak tanah menggantikan batubara pada 1960, tambang batubara mulai ditutup, termasuk di Gunkan Jima. 

Akhirnya pada 1974, perusahaan secara resmi mengumumkan penutupan tambang, dan memerintahkan mengosongkan pulau tersebut. Pada tahun 2003 pulau ini dipakai sebagai lokasi pembuatan film Battle Royal II, dan menjadi inspirasi sebuah game popular yaitu Killer7.

4. Fatehpur Sikri, India



Fatehpur Sikri merupakan kota yang sudah ada sejak abad ke-16. Kota ini menjadi ibukota Kekaisaran Mugha dan terlihat sangat indah. Namun rupanya, ternyata kota cantik ini tak memiliki akses air!

Namun apa daya, kota ini hanya bertahan kurang lebih 10 tahun saja. Semenjak saat itulah penduduk mulai meninggalkan kota tersebut dan hingga kini menjadi kota mati tanpa penduduk. Fatehpur Sikri telah menjadi kota mati selama 500 tahun lebih!

5. Stasiun Central Michig



Stasiun Central Michigan di Detroit, AS mulanya adalah transportasi utama di wilayah Detroit. Stasiun itu tak pernah sepi dari lalu-lalang masyarakat. Sejak tahun 1988, Stasiun Central Michigan sudah tidak beroperasi. Hal tersebut disebabkan karena pembangunan jalan raya yang mulai berkembang dan penerbangan lintas kota yang mulai digemari. Saat ini, Stasiun Central Michigan hanya sebagai gedung tua besar yang sepi dan mencekam.

6. Oradour Sul Glane, Perancis



Perkampungan Oradour Sul Glane di Perancis kondisinya sangat mengerikan. Selama perang dunia II, 642 penduduk dibantai oleh tentara Jerman sebagai pembalasan atas perlakuan Prancis. Jerman yang kala itu hanya berniat menyerang daerah di dekat Oradour Sul Glane, akhirnya menyerang perkampungan kecil itu juga. 

Menurut pengakuan saksi, penduduk pria dimasukkan dalam gudang ditembaki kakinya hingga akhirnya mati perlahan. Wanita dan anak-anak yang dimasukan dalam gereja, dan akhirnya semua mati tertembak saat berusaha keluar dari dalam sana. Kampung tersebut benar-benar dihancurkan tentara Jerman waktu itu. Dan menjadi satu-satunya saksi bisu pembantaian tersebut.

7. Pripyat, Ukraina



Pripyat merupakan satu diantara kota mati yang terletak di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Oblast Kiev, Ukraina bagian utara, tidak jauh dari perbatasan dengan Belarus. Dulunya, kota ini memiliki status khusus sebagai kota yang berada di bawah pengawasan langsung Oblast Kiev walaupun sebenarnya masih dalam cakupan wilayah Raion Ivankiv. Kota ini juga diawasi oleh Kementerian Keadaan Darurat Ukraina sebagai bagian dari wilayah yang terletak dalam zona alienasi.

Pripyat didirikan pada tahun 1970 sebagai tempat tinggal bagi karyawan PLTN Chernobyl. Kota ini diresmikan pada tahun 1979, tetapi ditinggalkan penghuninya pada tahun 1986 pasca bencana Chernobyl. Pada masanya, Pripyat merupakan kota nuklir kesembilan di Uni Soviet dan memiliki populasi kira-kira 50.000 jiwa sebelum terjadi bencana.


Stasiun Yanov (bagian dari jalur kereta api Chernigov-Ovruch) terletak kurang dari 1 km dari pusat kota. Selain itu, kota itu juga dilintasi aliran Sungai Pripyat yang dapat juga dilayari. Daerah ini mati sejak terjadinya bencana nuklir Chernobyl yang menelan hingga 50.000 korban jiwa. Pasca kejadian tersebut, lokasi ini jadi seperti museum, yang merupakan bagian dari sejarah Soviet. Apartement yang belum sempat ditempati, kolam renang, rumah sakit, dan banyak bangunan yang lain, mulai hancur.

Isi bangunan tersebut pun dibiarkan tetap di dalamnya. Termasuk, arsip-arsip, televisi, mainan anak-anak, meubel, barang berharga, pakaian dan lain-lain. Penduduk yang berkunjung ke sana hanya diperbolehkan mengambil dokumen penting, buku, dan pakaian yang tidak terkontaminasi oleh nuklir. Namun, sejak abad ke 21, justru tak lagi ada barang yang tersisa. Semua habis dibawa para penjarah.

Kini, kota ini pun benar-benar menjadi kota mati. Ada banyak pohon yang tumbuh di atap rumah, atau di dalam rumah.